Lovelace, Programmer Pertama Yang Terlupakan

Ilustrasi; Ada Lovelace. (Sott)

Ada Lovelace sebagai programmer komputer awal di dunia. Gadis muda kelahiran London, Inggris 10 Desember 1815 itu dikenal dengan karya matematikanya ketika bekerja dengan Bapak Komputer dunia Charles Babbage.

Gadis Muda dari seorang penyair Inggris tersebut kerap menggunakan puisi untuk memverifikasi keraguannya dalam matematika. Menariknya Kontribusnya di bidang komputasi tidak dikenal hingga satu abad lamanya.

Ide-ide Lovelace tentang komputasi terjadi jauh sebelum hadirnya komputer, sehingga butuh hampir se-abad bagi orang-orang untuk menyadarinya. Sementara catatan Lovelace pada mesin analitik Babbage mendapatkan sedikit perhatian saat awalnya diterbitkan pada 1843, mereka kemudian mendapatkan perhatian yang jauh lebih luas ketika diterbitkan ulang dalam buku 1953 BV Bowden “Faster Than Thought: A Symposium on Digital Computing Machines.”   Ilmu komputer sendiri baru muncul sekitar 1950-an.

Diusia 17, Lovelace bertemu dengan penemu dan ahli matematika Charles Babbage dan menyaksikannya mendemonstrasikan bagian model dari mesin diferensial ciptaannya, sebuah mesin penghitung matematis besar yang membuatnya dijuluki ‘Bapak Komputer’.

Setelah menjadi anak didik Babbage, ia menerjemahkan artikel yang ditulis oleh insinyur militer Italia, Luigi Menabrea tentang mesin analitis teoretis Babbage ke dalam bahasa Inggris. Lovelace bahkan menambahkan terjemahan dengan catatannya sendiri tentang mesin analitis yang tiga kali lebih panjang dari kertas aslinya, dan diterbitkan dalam jurnal bahasa Inggris pada 1843 dengan hanya menggunakan inisial AAL.

Dalam catatan G dari makalahnya yang rumit, Lovelace menulis tentang bagaimana mesin dapat diprogram dengan kode untuk menghitung angka Bernoulli, yang beberapa orang dianggap sebagai algoritma pertama yang dilakukan  mesin dan sebagai program komputer pertama.

Lovelace meramalkan fungsionalitas multiguna komputer modern, meskipun Babbage percaya bahwa penggunaan mesinnya terbatas pada perhitungan numerik, ia berharap bahwa setiap konten — termasuk musik, teks, gambar, dan suara — dapat diterjemahkan ke dalam bentuk digital dan dimanipulasi oleh mesin.

Lovelace menulis bahwa mesin analitis “Mungkin bisa bertindak atas hal-hal lain selain angka, benda-benda yang ditemukan yang hubungan fundamentalnya dapat diungkapkan oleh orang-orang dari ilmu operasi abstrak.”

Kemudian, kisah tentang gadis cantik ini tidaklah lama. Kanker rahim dan pendarahan yang dideritanya membuat Ada meninggal dunia pada 27 November 1852 di usia 36 tahun, yang membuat Ada gagal melanjutkan pengembangannya seputar dunia komputer. Atas kontribusinya, pada 1980 Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamai bahasa pemrograman komputernya dengan nama “Ada” sebagai penghormatan pada Ada. Selain itu, British Computer Society pada 2008 rutin menggelar kompetisi ilmu komputer bagi siswa perempuan secara rutin tiap tahunnya dan menamai medalinya dengan nama “Ada”. Setiap pertengahan Oktober, digelar acara ‘Ada Lovelace Day’, sebuah acara yang bertujuan untuk mengingkatkan kemampuan perempuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika.

 

sumber: id.wikipedia.org, idntimes.com