Di sunting – dari Android Authority, Xiaom akani memperkenalkan teknologi pengisi daya cepat wireless (nirkabel) terbarunya, Mi Charge Turbo. Mi Charge Turbo membawa fungsi yang substansial ketimbang pengisi daya cepat milik Xiaomi sebelumnya. Dengan teknologi ini, baterai berkapaistas 4.000 mAh diklaim bisa terisi setengahnya dalam waktu 25 menit dan terisi 100 persen dalam waktu 69 menit.
Xiaomi membandingkan kemampuan Mi Charge Turbo dengan pengisi daya cepat nirkabel miliki Mi 9 yang berarus 20W. Wireless charging itu hanya mampu mengisi 30 persen baterai dalam 30 menit, untuk baterai berkapasitas 3.300 mAh. Baca juga: Studi: Wireless Charging Bisa Mengurangi Umur Baterai Ponsel Tak cuma peningkatan daya, Xiaomi juga memasang sensor pelacak di pad Mi Charge Turbo. Sensor pintar tersebut bisa melacak posisi perangkat saat diletakkan di atas pad untuk mengisi daya. Hal ini memudahkan pengguna untuk tidak repot-repot mencari posisi pad yang tepat saat akan mengisi daya.
Mi Charge Turbo 30W akan debut bersama Mi 9 Pro 5G yang kabarnya akan diluncurkan bulan ini. Namun, Xiaomi tidak menyebutkan apakah Mi Charge Turbo 30W masuk di dalam kotak kemasan smartphone flagship ini atau tidak. Dalam kesempatan yang sama, Xiaomi sesumbar sedang mengembangkan wireless charging 40W.
Selain Mi Charge Turbo, pabrikan ponsel asal China itu juga memperkenalkan teknologi reverse charging. Teknologi ini sudah ada sebelumnya di flagship Huawei dan Samsung, dengan nama yang berbeda namun cara kerjanya sama, yakni menempelkan antar-punggung ponsel untuk mentransfer daya. Akan tetapi, teknologi ini terbilang cukup lamban dalam mengisi daya. Xiaomi sesumbar reverse charge bikinannya akan lebih cepat dalam transfer daya dengan kecepatan setara dengan charger berarus 10W.
Sebagai perbandingan, reverse charging Huawei Mate 20 Pro memiliki kecepatan reverse charging antara 2,5W hingga 3W. Sementara milik Samsung berada di angka 3,5W hingga 4W. Kemungkinan, Xiaomi akan terus mengembangkan teknologi wireless charging yang lebih canggih ke depannya. Sebab, Xiaomi membentuk sebuah konsorsium bersama beberapa perusahaan di China yang fokus mengembangkan teknologi wireless charging ke konsumen. (RKZ)
Leave a Reply