Taman Nasioanl Bali Barat (TNBB) sedang disiapkan untuk dijadikan “Pilot project” dalam program “Smart Forest Gurdian”atau pengawasan hutan menggunakan teknologi buatan atau Artificial Intellegence (AI).
Program ini merupakan kerjasama antara Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Huawei.
Teknologi buatan yang dirancang akan mampu medeteksi suara satwa yang ada di hutan. Tidak hanya itu, bahkan teknologi ini diklaim mampu medekteksi suara gergaji atau suara lain guna mencegah pembalakan hutan atau perbutuan hewan yang dilindungi.
Melansir laman resmi, Smart Forest Guardian merupakan hasil kolaborasi antara Huawei dengan lembaga nirlaba (NGO) Rainforest Connection. Di Kosta Rika, pengawasan hutan berbasis AI memanfaatkan ponsel bekas Huawei yang telah didaur ulang.
Ponsel tersebut diklaim miliki daya mampu bertahan 24 jam hingga 2 tahun dengan bantuan daya dari tenaga surya. Layaknya telinga, ponsel bekas tersebut berperan menangkap suara yang ada di hutan. Setiap ponsel terkoneksi dengan cloud waktu, bahkan mampu berdapattasi dengan berbagai kondisi macam cuaca.
Satu buah ponsel bekas Huawei yang dipasang di pohon diklaim melindungi lebih dari 2.500 kilometer persegi lahan atau sekitar 200.000 stadion sepak bola.
Leave a Reply