Berdasarkan – Info yang dikeluarkan resmi oleh pihak Kemenkominfo, bahwa akses Internet 5G akan direalisasikan untuk smartphone tahun 2020. Ini menyusul adanya kesepakatan dari United Nations atau PBB.
seorang ahli komunikasi radio dari PBB telah menyusun roadmap untuk pengembangan teknologi akses Internet 5G.Dengan membuka jalan peluncuran dalam waktu lima tahun ke depan, pengguna ponsel pintar bisa mengakses Internet cepat 5G tersebut.Secara teoritis, menurut ahli komunikasi radio, generasi kelima jaringan nirkabel untuk komunikasi mobile tersebut dikatakan mampu memberikan kecepatan hingga 1.000 kali lebih cepat dari akses Internet 4G.Namun, penelitian untuk 5G lebih lanjut masih diperlukan.
Sebagaimana handset Samsung telah melakukan uji coba akses Internet 5G tahun lalu, yang mencapai kecepatan puncak 7.5 Gbps, atau 30 kali lebih cepat daripada koneksi 4G rata-rata.Jaringan akses Internet 5G diklaim akan menjadi kunci untuk mengembangkan teknologi lain, seperti Internet of Things (IoT) dan mobil driverless. Diharapkan smartphone Iphone 9 dan Samsung Galaxy S11 mampu menanganinya.Sementara itu, Indonesia masih fokus pengembangan akses Internet 4G dibanding 5G. Padahal di negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan tengah bersiap menyambut kehadiran 5G.
Menkominfo Rudiantara mengaku belum menyiapkan model bisnis bagi akses Internet 5G karena implementasi dari teknologi generasi kelima itu masih membutuhkan waktu yang lama.
“Jepang saja baru menikmati layanan 5G tahun 2020. Kita bisa lebih lama karena belum adanya model bisnis 5G yang siap digunakan Indonesia. Jadi kita fokus ke 4G saja dulu,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu di Sinabang.
Diungkapkannya, negara maju seperti Jepang membangun teknologi akses Internet 5G dengan target selesai tahun 2020 untuk dimanfaatkan dalam Olimpiade. Begitu dengan Korea Selatan yang menargetkan pengembangan 5G beberapa tahun mendatang.
“Kalau kita fokus dulu ke 4G. Kita ingin tata ulang pita frekuensi 1.800 MHz cepat selesai agar akses Internet 4G dirasakan masyarakat. 2018, kita maunya semua ibukota kabupaten itu sudah broadband,” tegasnya.
Hal lain yang menjadi prioritas dari pemerintah adalah backbone berbasis kabel optik hingga ibu kota kabupaten, kotamadya dan kecamatan-kecamatan.“Kita masih punya daerah-daerah yang masih tercecer. Belum lagi di daerah perbatasan yang masih belum ada sinyal seluler. Saya tengah menjalankan pilot project bekerja sama dengan Pemda dan Kominfo yang subsidi transmisi. Pokoknya saya ingin infrastruktur telekomunikasi itu sebagai salah satu simbol kedaulatan negara di perbatasan,” pungkasnya (RKZ)
Leave a Reply