Google Miliki Fitur Perangi Candu Narkoba

Mengutip – Engadget  Google menambahkan fitur baru untuk membantu pecandu narkoba menemukan acara atau tempat yang membahas soal bagaimana mengurangi konsumsi obat-obatan terlarang.

Raksasa mesin pencari itu juga menambahkan lokasi toko obat yang menjual obat Naloxone untuk menghalangi efek opioid yakni keracunan dan mengobati overdosis saat seseorang sedang mengonsumsi narkoba.

Melalui fitur Recovery Maps Locator, pengguna nantinya dapat menemukan lebih dari 33.000 lokasi yang menawarkan layanan dukungan bagi mereka yang berurusan dengan pecandu opioid. pengguna yang hendak mencari obat nalokson (naloxone) akan disuguhkan lebih dari 20.000 lokasi toko obat di seluruh penjuru Amerika. Pengguna juga dapat menemukan obat sejenis seperti CVS, Rite-Aid, dan Walgreens.

Google diketahui telah bekerjasama dengan perusahaan data kesehatan Alphabet Verily untuk membuka pusat perawatan opioid di Ohio, AS musim panas tahun ini.

Dilansir CNET, penambahan fitur ini dilakukan berdasarkan inisiatif oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Komunikasi Amerika dalam rangka Hari Pemulihan Nasional (National Recovery Month). Sebab, pemerintah AS tengah gencar memerangi kasus overdosis karena narkoba.

Selain itu, berdasarkan data internal Google, kata kunci “pembuangan obat (mediation disposal) di dekat saya” menjadi pencarian tertinggi pada Januari lalu. Oleh sebab itu, perusahaan meningkatkan fitur mereka untuk membantu pecandu narkoba yang membutuhkan bantuan.

Google berencana akan membuat daftar apotik dan rumah sakit pada awal tahun ini ke aplikasi Maps.

Lika-liku perjalanan Maps tidak terlalu baik, sebab Google sempat dituntut oleh seorang penggunanya di Amerika Serikat, Napoleon Patacsil. Tuntutan ini dilayangkan atas pemberitaan bahwa Google mengoleksi lokasi pengguna lewat Google Maps meski ia telah mematikan layanan lokasi.

“Pada sistem operasi dan aplikasinya Google dengan jelas menyatakan bahwa dengan mengaktifkan pengaturan tertentu akan mencegah pelacakan lokasi pengguna. Pernyataan itu ternyata salah,” jelas pengacara Patascil.

Tuntutan ini disebut-sebut melanggar Undang-undang Data Pribadi di California. Hakim masih harus memutuskan apakan akan menyetujui atau menolak gugatan yang mengatas namakan seluruh orang di Amerika Serikat yang terganggu dengan praktik Google. (RKZ)