Setelah dikabarkan toko aplikasi Google Play Store disusupi malware, Google mulai fokus masalah peningkatan keamanan. Google membutuhkan ahli keamanan untuk bergabung tim khusus Android.
Tim tersebut dibentuk untuk menumukan kerentanan aplikasi di Google Play Store dan memberi panduan pada pengembang aplikasi terdampak. Selain itu, tim akan menindaklanjuti pekerjaan yang dilakukan oleh tim peneliti keamanan dalam program bug bounty Google. Program tersebut terbatas pada aplikasi yang memiliki lebih dari 100 juta pengguna.
Sebagaimana kabar yang beredar bulan lalu, Google Play Store disusupi malware Joker. Dalam situs resmi keamanan siber dari Pradeor menginformasikan Google Play Store disusupi enam aplikasi jahat dan terjadi 2 juta kali unduhan. Hal yang sama terjadi selang beberapa waktu kemudian perusahaan keaman siber Zscaler menemukan 17 aplikasi di Google Play Store terinfeksi malware joker.
Sehingga, kasus penyusupan di Google play Store bukanlah masalah baru. Malware Joker dilaporkan menyusup di Android dan melakukan aktivitas pencurian uang. Masalah keamanan yang menimpa Google Play menjadikan toko aplikasi ini menagalami penuruanan peminat, sehingga tersalip dari App Strore.
Leave a Reply