Setelah delapan tahun beroperasi dan penggunanya menyentuh angka 500 juta, Telegram berencanaa bakal menampilkan iklan di aplikasinya mulai 2021.
Pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan selama ini ia membiayai perusahaannya dari kantongnya sendiri. Tapi begitu layanan ini makin berkembang dan populer, ia harus memilih antara menjual Telegram atau memonetisasi platform-nya.
Mengutip GSM Arena, Durov menyampaikan rencana monetisasi yang terdiri dari dua bagian untuk layanannya mulai tahun 2021. Bagian pertama rencana ini akan diperkenalkan untuk memperkenalkan fitur premium untuk bisnis atau pengguna dengan pengaruh besar.
Durov mengatakan iklan di Telegram akan dibuat ramah pengguna dan menghargai privasi mereka. Iklan-iklan ini nantinya akan ditampilkan di channel umum yang ada di Telegram.
Durov yakin penerapan iklan di Telegram tidak akan mengganggu dan sebagian besar pengguna tidak akan melihat perubahan tersebut.
Dia menambahkan beberapa ide monetisasi yang dimiliki perusahaan, antara lain menyertakan stiker premium, di mana seniman dapat membuat dan menjualnya ke pengguna Telegram. Perusahaan akan memberlakukan potongan dari hasil penjualan stiker premium tersebut.
Selain menampilkan iklan, aplikasi messaging pesaing WhatsApp ini berencana mengenalkan fitur premium untuk pengguna setia dan bisnis. Tapi Durov menekankan fitur yang saat ini tersedia secara gratis akan tetap bisa digunakan tanpa biaya.
Leave a Reply