Pemanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Zona Malaria

Ilustrasi; Pemanfaatan Kecerdasan Buatan. (Getting Smart)

Startup asal Israel, ZzappaMalaria memanfaatkan Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan guna pemberantasan malaria. Mereka akan mendeteksi wilayah dengan kondisi yang diperkirakan menjadi sarang nyamuk pembawa penyakit malaria.

Dikutip dari The Next Web, Jumat (19/2/2021), teknologi perusahaan berfokus pada larvasida, metode perawatan badan air tempat serangga berkembang biak. Umumnya, pekerja lapangan dapat dengan mudah kehilangan sejumlah besar air yang mereka butuhkan untuk larvasida.

Sistem kecerdasan buatan akan menggunakan jaringan untuk mengekstrak lokasi rumah melalui citra satelit, yang menunjuk tempat populasi terdampak. Kemudian, Sistem akam menganalisi topografi, data radar, dan citra satelit multispectral untuk membuat peta panas probabilitas badan air.

Aplikasi akan melakukan pemetaan area untuk membantu pekerja lapangan. Informasi tersebut juga secara otomatis dikirim ke dasbor situs, sehingga manager dapat memantau secara raltime.

Arnon Houri-Yafin CEO ZzappMalaria menyontohkan penggunaannya, sehingga mendapatkan target lokasi mana yang dapat diambil sampelnya hingga rumah yang perlu dilakukan tindakan penyemprotan.

Dia juga menambahkan, bahkan pekerja yang tidak berpengalaman yang menggunakan aplikasi dapat menemukan lebih dari 90 persen air yang mereka butuhkan untuk terhindar dari risiko terserang penyakit.

Selain itu, kata dia, kelambu saat ini menjadi alat pertahanan yang paling sering dimanfaatkan. Kendati demikian, ia berharap kalau dapat membatu lebih baik dengan bantuan AI.