2025, Indonesia Butuh Lebih dari 110 Juta Pekerja Digital

Ilustrasi; Machine Learning Engineer. (Techtida)

Amazon Web Service (AWS) merilis hasil survai bertajuk Unlocking APC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches. Survei tersebut melibatkan enam negara di Asia Pasifik, yakni Australia, Indonesia, Jepang, India, Korea Selatan dan Singapura.

Di Indonesia, survei ini melibatkan lebih dari 500 pekerja digital dan wawancara dengan pembuat kebijakan, pakar teknologi dan pemimpin bisnis. Hasil survai tersebut menunjukkan Indonesia membutuhkan ratusan juta pekerja bidang digital untuk mendukung perekonomian pada 2025.

Tak hanya itu, riset ini menyoroti pentingnya beragam keahlian bagi Indonesia seperti cloud, keamanan siber, data modeling skala besar, pengembang web, software, dan gim, serta dukungan operasi software yang paling dibutuhkan pada 2025.

Untuk mencapai 110 juta pekerja digital, dibutuhkan sekitar 946 juta pelatihan keahlian digital. Adapun ketujuh keahlian tersebut mulai dari penggunaan platform komunikasi online, software untuk mendukung kolaborasi, dan keahlian tingkat lanjut seperti desain arsitektur cloud.

Untuk mendukung angkatan kerja Indonesia mengembangkan keahlian bidang cloud, AWS telah bekerja sama dengan Kemdikbud. Kerja sama ini menjadi bagian dari inisiatif Merdeka Belajar, yakni melalui revitalisasi kurikulum di 5 universitas terkemuka di Indonesia.