Diprediksi Sektor Pendidikan Pada 2021 Rawan Serangan Siber

Ilustrasi; Pengguna Piranti Pendidikan Digital. (Digital Trends)

Memasuki 2021,  perusahaan keamanan siber Kaspersky memprediksi kemana siber disektor pendidikan, mengingat banyak piranti pendidikan digital dimasa pandemi.

Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Selasa, melihat pengembangan Sistem Managemen Pembelajaran atau LMS (Learning Management System) Pendidikan, yang memungkinkan pengajar untuk melacak proses pembelajaran siswa, akan terus berkembang, meskipun sydah ada beberapa sistem terkenal, seperti Google Classroom.

Meski platform-platform baru ini baik untuk mendukung berkembangnya proses pendidikan, Kaspersky memprediksi akan ada potensi ancaman baru disektor pendidikan pada 2021.

Pada pertengahan 2020, Kaspersky mendata ada sebanyak 168 ribu pengguna unik menghadapi berbagai ancaman dengan kedok platform belajar online. Angka ini meningkat 20,4 persen dibandingkan 2019.

Pengembangan Learning Management System (LMS) membuka kemungkinan jenis serangan baru, misalnya ancaman Zoombombing. Apalagi jika sekolah terus melakukan pembelajaran jarak jauh.

Popularitas LMS membuat jumlah situs phishing terkait layanan pendidikan dan konferensi video juga akan bertambah. Tujuan penyerang adalah mencuri data pribadi atau menyebarkan spam di komunitas pendidikan.

Untuk layanan video, akan lebih banyak konten video bertema edukasi. Jika sekarang ada YouTube, SchoolTube, hingga KhanAcademy, ke depan akan muncul banyak layanan video yang dipakai untuk alat peraga belajar.

Meski video bisa jadi alat pendidikan yang efektif, ada juga konten yang tak sesuai usia yang ditemukan di layanan video populer. Pembuat konten tersebut bisa saja memakai topik pendidikan hanya sebagai kedok.

Selain itu ancama juga pada pengguna media sosial sebagai sarana pendidikan. Media sosial seperti Twitter, Instagram dan lain-lain bisa menjadi cara yang baik untuk mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Namun ada sejumlah ancaman terkait regulasi konten.

Moderasi konten video secara manual yang dilakukan guru menjadi tugas yang besar. Begitu juga moderasi konten di grup obrolan pembelajaran.

Penggunaan medsos selain baik untuk mendorong keterlibatan siswa juga membuka kesempatan untuk konten yang tidak sesuai, komentar menyinggung, perundungan siber, hingga privasi.

Hal yang sama juga mengancam pendidikan penggunaan platform gaming. Misalnya dengan Minecraft, Classcraft, Roblox, dan lain-lain.

Namun, ketika memasukkan gim ke dalam kelas, hal ini akan berisiko yang sama ketika siswa main gim dari rumah. Potensi bahayanya mulai dari penipuan, trolling, file berbahaya yang disamarkan jadi add-on, dan lain-lain.

Kaspersky melihat, kekhawatiran paling nyata adalah mengenai privasi. Untuk itu, mengelola privasi di layanan apapun adalah hal yang penting. Para pelajar dan pengajar perlu dibekali dengan kesadaran untuk melindungi informasi pribadi mereka, juga data siswa.