Sasaran Empuk, 300 Ribu Serangan Ransomware Sasar Indonesia

Ilustrasi; Ransomware. (Threatpost)

Baru-baru ini diberitakan serangan ransomware menyasar beberapa rumah sakit di Jerman. Serangan tersebut berakibat fatal pada terhambatnya sistem palayanan rumah sakit.

Ransomware adalah jenis perangkat perusak yang dirancang untuk menghalangi akses kepada sistem komputer atau data hingga tebusan dibayar.

Ransomware menjadi ancaman bagi dunia maya terutama di Asia Tenggara. Setelah tiga tahun serangan WannaCry, dunia masih menghadapi ancaman ini terutama disaat mewabahnya pandemi Covid-19.

Serangan ransomware menyasar perusahaan dan organisasi yang berdapak pada kerugian finansial.

Kebijakan kerja dirumah disaat pandemi memperluas dan meningkatkan celah yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber.

Sementara data Kaspersky menyebut, selama paruh pertama 2020 ada 298.892 atau hampir 300 ribu serangan ransomware terhadap pengguna di Indonesia.

Kaspersky menyebut, deteksi ransomware di Indonesia 69 persen lebih rendah dibandingkan paruh pertama 2019. Namun, 49 persen upaya terdeteksi menyasar sektor enterprise, diikuti sektor konsumen (39,9 persen), dan UKM (2,13 persen).

Diungkapkan oleh Territory Channel Manager Kaspersky untuk Indonesia Dony Koesmandarin, serangan ransomware Wannacry adalah yang pertama dihadapi oleh Indonesia beberapa tahun lalu.

Indonesia merupakan salah satu negara yang punya potensi besar menjadi sasaran serangan penjahat siber. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran meningkatkan protokol keamanan siber.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan ramsonware. Pertama melakukan backup data secara berkala pada ruang penyimpanan. Kedua, melakukan pembaruan sistem operasi. Ketiga, memberi edukasi karyawan untuk selalu ikuti keamanan siber.