Kebocoran data kembali terjadi, kali ini menimpa Platform Instagram, TikTok dan Youtube. Hampir 235 Juta data pengguna terekspos di Internet.
Data tersebut berisi informasi pribadi pengguna, termasuk nama, nomor kontak, gambar, dan statistik jumlah follower. Kobocoran data diduga akibat database tidak terproteksi dengan password dan dapat diakses siapa pun.
Peneliti keamanan di Comparitect, Bob Diachenko, menemukan tiga salianan database yang sama pada 1 Agustus, sebagaimana yang dilansir The Next Web, Jumat (21/08/2020). Ia menambahkan, database ini milik perusahaan analitik yang sudah tidak aktif lagi yakni Deep Social.
Saat Bob dan timnya menindaklanjuti hal tersebut ke Deep Social, mereka dialihkan ke perusahaan analitik lainya yaitu Social Data, yang bermarkas di Hong Kong.
Saat dilakukan penelusuran, Sosial Data tidak mengakui memiliki hubungan apapun dengan Deep Social. Tetepi, meraka mengakui adanya kebocoran data tersebut dan langsung menutup akses ke database.
Social data dalam pernyataanya, melalui juru bicara perusahaan menyatakan semua data yang dikumpul tersebut bersifat publik dan tidak diambil secara diam-diam.
Meski begitu, perusahaan seperti Youtube, Instagram, dan Tiktok sendiri sudah melarang praktik pengumpulan data seperti itu.
Hingga kini, belum ada informasi resmi dari pihak Instagram, TikTok, dan Youtube terkait kebocoran data tersebut.
Leave a Reply